_XXX_

LET'S GAME TO FAIR PLAY

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

SELAMAT DATANG DI BLOG DIPO 182


Powered By Blogger

Kamis, 17 Desember 2009

Keganjilan Orbit Pioneer

ImageSeperti diketahui secara umum, hukum gravitasi universal ditemukan oleh ilmuwan Inggris Isaac Newton pada abad ke-17. Dengan berdasarkan data terhadap pengamatan peredaran planet dalam sistem tata surya waktu itu, Newton memadukan hukum pergerakan yang ditemukannya sendiri dan pendahulunya, telah menarik kesimpulan tentang hukum gravitasi universal. Meskipun hukum gravitasi universal dalam penjelasan peredaran planet telah memperoleh kesuksesan, namun di luar sistem tata surya ia sama sekali tidak memperoleh pembuktian eksperimental.

Penerbangan Pioneer membuat manusia untuk pertama kalinya mempunyai kesempatan mendeteksi secara akurat hukum gravitasi universal dalam “standar besar”, dan keganjilan orbit Pioneer menunjukkan bahwa gravitasi universal mungkin masih menyimpan kemisteriusan yang tidak kita ketahui.

Dalam standar planet, pengamatan pada benda angkasa yang telah ditemukan menunjukkan banyak sekali gejala yang tidak dapat dijelaskan menurut hukum gravitasi universal. Seperti misalnya, pada pergerakan planet, maka hukum gravitasi universal sama sekali tidak berlaku. Para ilmuwan sejak dini telah mengetahui, kecepatan putaran planet yang berhasil diamati melampaui kecepatan hukum gravitasi universal, jika ingin mengikat peredaran planet dan membuat mereka tidak tercerai berai, harus menghipotesa gravitasi konstan (gejala kekuatan gravitasi konstan) planet dalam galaksi lebih kuat dibandingkan hitungan gravitasi konstan yang kita ketahui sekarang: atau mempertahankan agar gravitasi konstan tidak berubah, menghipotesa bahwa kestabilan galaksi dipertahankan oleh materi yang disebut sebagai “materi gelap” yang lebih besar 10 kali lipat dibanding materi benda angkasa biasa yang dapat kita amati. Meskipun para ilmuwan fisika saat ini semuanya cenderung pada hipotesa yang kedua, namun hipotesa ini sama sekali tidak berdasar (sebab para ilmuwan tidak tahu sama sekali terhadap “materi gelap”), hipotesa seperti ini hanyalah merupakan salah satu dari sekian banyak kemungkinan, bagaimana keadaan yang sesungguhnya tetap tidak diketahui.

Penemuan fenomena alam semesta beberapa tahun ini bertambah dengan pesat, lebih tidak dapat dijelaskan lagi oleh hukum gravitasi universal. Menurut teori kosmik modern, asal mula kosmos adalah dari sebuah ledakan dahsyat alam semesta, dan alam semesta pun berkembang dikarenakan ledakan dahsyat itu. Menurut hukum gravitasi universal, kecepatan pengembangan kosmos berangsur-angsur melambat dikarenakan oleh gravitasi universal antargalaksi. Namun, sejak tahun 1998 beberapa pengamatan dari percobaan independen semuanya membuktikan bahwa kosmos kita sedang dalam pengembangan yang pesat. Untuk ini, para ilmuwan mau tidak mau terbawa dalam opini adanya “energi gelap” yang “mendorong” pengembangan ini.

Para ilmuwan dalam percobaan mengukur gravitasi universal konstan juga menemukan keganjilan. Misalnya, dalam memastikan terhadap “gravitasi universal konstan”, saat ini digunakan dua perangkat pengukur yang paling tinggi tingkat akurasinya, di mana tingkat akurasinya mencapai hingga 1/10.000, namun anehnya, nilai yang dihasilkan oleh kedua perangkat ini mempunyai perbedaan melampaui presisi percobaan di atas 10 kali lipat. Bahkan masih ada nilai yang didapatkan oleh beberapa tim percobaan, menghasilkan antarhubungan yang tidak sesuai. Terhadap hal ini, para ilmuwan tetap tidak bisa memberikan penjelasan yang tepat. Saat ini ada beberapa ilmuwan berkesimpulan, bahwa pengertian konstan dalam hal ini sama sekali bukan konstan dalam arti yang sesungguhnya, di atas bumi pada posisi yang berbeda terdapat hitungan yang berlainan.

Dalam teori, gravitasi universal juga membuat teori fisika sebagai interaksi yang paling memusingkan. Ia tidaklah sesuai dengan teori fisika penting lainnya, seperti teori medan kuantum dan lainnya. Oleh karena itu, banyak sekali ahli fisika peneliti teori hipotenusa dan teori lapisan yang mempunyai pendapat, bahwa gravitasi universal hanya berupa suatu gejala, apakah intisari fisika yang sesungguhnya, masih perlu menunggu penyelidikan lebih lanjut. Sebelum para ahli fisika menemukan intisari fisikanya, masalah gravitasi akan terus membingungkan kita.

Masih ada suatu bagian keganjilan garis edar Pioneer yang membuat orang bingung, yaitu dalam sistem tata surya kita, pada semua planet yang bereksis alami tidak ditemukan akselerasi ganjil seperti ini. Lalu, apakah antara planet yang “bereksis alami” dengan gravitasi universal pesawat luar angkasa buatan manusia terdapat ketidaksamaan tertentu yang tidak kita ketahui? Atau orbit planet yang bereksis alami memiliki keistimewaan tersendiri? Hal ini mau tidak mau membuat orang teringat akan “lintasan elektron” dalam atom. Dalam atom, lintasan kestabilan elektron memang merupakan beberapa “lintasan” yang sangat istimewa, barang kali dunia mikrokosmos dan makrokosmos bereksis pada suatu tempat tertentu yang saling berkaitan yang masih belum kita ketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar